Tilang ETLE Ambulans – Belakangan sedang ramai jadi perbincangan mobil ambulans kena tilang ETLE. Begini penjelasan polisi soal masalah itu.
Sopir ambulans di bikin takut di karenakan tilang ETLE. Sopir ambulans pun pilih untuk tunggu lampu merah meski di dalam keadaan darurat mempunyai pasien. Hal itu di jalankan di karenakan sopir ambulans takut kena tilang ETLE sebagaimana di muat di dalam video yang viral di tempat sosial.
“Sekarang mah ikutin peraturan aja, walau lampu merah, walau ulang bawa pasien, lampu merah dong, berhenti ambulans, jauhi ETLE daripada kena denda,” ujar sopir ambulans di dalam video yang sempat viral.
Video lainnya membuktikan aksi serupa yang di jalankan oleh sopir ambulans. Sopir ambulans tersebut berhenti di lampu merah meski sedang mempunyai pasien.
“Ikutin peraturan lalu lintas yang nggak sadar di Indonesia, ambulans di tilang. Lagi bawa pasien. Tilang elektronik nggak sadar saat ini di Indonesia,” ungkap petugas ambulans lainnya.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani berharap maaf atas kejadian tersebut. Dalam unggahan video di akun Instagram TMC Polda Metro Jaya Ojo tak menolak sistem ETLE sebetulnya masih ada kekurangan. Di segi lain, mobil ambulans yang terkena tilang sanggup jalankan klarifikasi secara resmi di web resmi ETLE Polda Metro Jaya.
“Nanti bakal terlihat di bagian paling bawah warna kuning di situ sanggup di klik lantas kita jalankan sanggahan di ruang tersebut,” kata Ojo.
Dia menyatakan ke depannya bakal mendata mobil ambulans ataupun mobil jenazah yang beroperasi. Dengan demikian, jikalau sedang di dalam keadaan darurat mempunyai pasien ataupun jenazah, tidak di kenakan tilang ETLE. Pendaftaran itu di jalankan ke alamat e-mail subditgakumditlantaspmj@gmail.com.
“Kemudian untuk ke depan supaya mobil ambulans atau mobil jenazah tidak terkena tilang ETLE aku bakal menshare alamat e-mail yang wajib di isi oleh rekan-rekan pengelola mobil ambulans di mana di situ ada format yang wajib di isi no polisinya berapa, kendaraan tahun berapa lantas foto dan STNK tolong di lampirkan di dalam format itu,” terang Ojo.
Untuk di ketahui, ambulans dan mobil pengantar jenazah termasuk di dalam kendaraan prioritas yang diatur di dalam Pasal 134 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 perihal Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).