Ilustrasi Hewan Kurban
(Foto: detak.com)
Jakarta, detak.com— Pemerintah menetapkan bahwa awal Zulhijjah atau Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah jatuh pada, Senin 12 September 2016.
Penetapan ini berdasarkan sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Kementerian Agama, Kamis (1/9/2016).
"Jadi Idul Adha sekali lagi diputuskan jatuh pada hari Senin tanggal 12 September 2016," ujar Lukman saat memberikan keterangan kepada pers.
Sidang isbat dilakukan oleh Tim Badan Hisab Rukyat Kemenag di mana, posisi hilal secara astronomis berkisar antara -1 derajat 13 menit, 29 detik sampai 0 derajat 5 menit 58 detik.
Menurut Lukman, kesepakatan sidang isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan metode rukyat berdasarkan laporan petugas yang melakukan pengamatan. Karenanya dengan laporan dari petugas dari seluruh wilayah di tanah air posisi hilal sulit untuk dilihat.
"Itu artinya posisi hilal berada di bawah ufuk dan itu namanya adalah secara hitungan hisab, hilal sulit atau bahkan mustahil bisa dilihat," katanya.
Oleh karenanya, dengan ditetapkannya Idul Adha jatuh pada Senin 12 September, Lukman berharap agar masyarakat merayakannya dengan suka cita dan penuh rasa nikmat dari Allah SWT.
"Pemerintah berharap Idul Adha tahun ini yang berlangsung bersamaan oleh masyarakat Indonesia bisa betul-betul mendapatkan keberkahan bagi kita, dan bisa berlangsung dengan lancar dan mudah-mudahan ini wujud dari persatuan dan kesatuan umat Islam dalam menjalankan ibadah," pungkasnya.
Penetapan ini berdasarkan sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Kementerian Agama, Kamis (1/9/2016).
"Jadi Idul Adha sekali lagi diputuskan jatuh pada hari Senin tanggal 12 September 2016," ujar Lukman saat memberikan keterangan kepada pers.
Sidang isbat dilakukan oleh Tim Badan Hisab Rukyat Kemenag di mana, posisi hilal secara astronomis berkisar antara -1 derajat 13 menit, 29 detik sampai 0 derajat 5 menit 58 detik.
Menurut Lukman, kesepakatan sidang isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan metode rukyat berdasarkan laporan petugas yang melakukan pengamatan. Karenanya dengan laporan dari petugas dari seluruh wilayah di tanah air posisi hilal sulit untuk dilihat.
"Itu artinya posisi hilal berada di bawah ufuk dan itu namanya adalah secara hitungan hisab, hilal sulit atau bahkan mustahil bisa dilihat," katanya.
Oleh karenanya, dengan ditetapkannya Idul Adha jatuh pada Senin 12 September, Lukman berharap agar masyarakat merayakannya dengan suka cita dan penuh rasa nikmat dari Allah SWT.
"Pemerintah berharap Idul Adha tahun ini yang berlangsung bersamaan oleh masyarakat Indonesia bisa betul-betul mendapatkan keberkahan bagi kita, dan bisa berlangsung dengan lancar dan mudah-mudahan ini wujud dari persatuan dan kesatuan umat Islam dalam menjalankan ibadah," pungkasnya.
(Ken/det)
0 comments:
Posting Komentar