Dua BUMD Sumenep Sakit

 
Sumenep--Jumat, 21 Februari 2014 Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sumenep Carto menuturkan bahwa "Dua BUMD ini sakit,".Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai 2014 menyetop bantuan modal untuk Perusahaan Daerah Sumenep yang bergerak di bidang apotek dan PT Wira Usaha Sumekar (WUS) yang mengelola SPBU. 
Carto menjelaskan, sepanjang 2013, PD Sumekar dan PT WUS sama sekali tidak menyetorkan pemasukan ke Pendapatan Asli Daerah. Padahal, kata Carto, Pemkab Sumenep telah mengucurkan bantuan modal masing-masing sebesar Rp 500 juta kepada PD Sumekar dan Rp 1,1 miliar ke PT WUS. "Kami beri modal supaya sehat, tapi tetap saja sumbangan ke PAD nol."
menurutnya penyertaan modal ke BUMD tidak dilakukan sembarangan. Harus ada analisis kelayakan dan kesanggupan memperoleh laba oleh tim dari Inspektorat. Setelah analisis selesai, kata dia, harus diajukan lebih dahulu ke DPRD untuk mendapat persetujuan. "Kami masih menunggu laporan penggunaan modal yang lalu buat apa saja, kok bisa tidak menghasilkan laba?"
Akan halnya tiga badan usaha milik daerah lainnya, yakni PDAM, BPRS, dan PT Sumekar Line, setoran labanya justru melampaui target. PDAM yang ditarget setoran Rp 79 juta, menyetor Rp 158 juta. Bank BPRS menyetor sebanyak Rp 4,9 miliar dari target semula Rp 4,5 miliar. Dan PT Sumekar Line menyetor Rp 130 juta.
Selain dari BUMD, kata dia, Pemkab Sumenep memperoleh laba atas penyertaan modal ke Bank Jatim sebesar Rp 5,7 miliar. "Laba dari Bank Jatim tidak mencapai target, yaitu Rp 6,6 miliar." **(m.cik)



0 comments:

Posting Komentar