Foto: Basit daenx (Ketua Perserikatan Dewan Mahasiswa Madura "PANDAWA")
Pamekasan detak.com -Kembali maraknya tempat hiburan karaoke di Kota Pamekasan yang dikenal dengan sebutan Kota Gerbang Salam membuat aktivis Perserikatan Dewan Mahasiswa Madura (PANDAWA) angkat bicara, ia mempertanyakan kebijakan Bupati Pamekasan terkait penutupan permanen tempat karaoke yang dinilai sebagai sarang maksiat, Selasa (15/10/2019).
Pasalnya penutupan tempat hiburan karaoke tanggal 02 Januari 2019 oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan dinilai hanya formalitas belaka saja sebab, kenyataannya saat ini tempat tersebut sudah lama yang kembali beroperasi.
Basit daenx, selaku ketua Perserikatan Dewan Mahasiswa Madura (PANDAWA) mengatakan, ia sangat kecewa terhadap kebijakan pemerintah yang hanya mengeluarkan peraturan tapi tidak ada tindak lanjut untuk melakukan penutupan. Ia juga mempertanyakan fungsi Satpol PP selaku penegak perda selama ini kemana, seolah-olah tutup mata dan terkesan mandul karena tidak ada ketegasan untuk melakukan penutupan secara permanen.
"Kami sangat kecewa terhadap pemerintah Pamekasan, padahal diawal pemerintahan Badrud Tamam, Beliau bersama Ormas Islam LPI dan FPI langsung melakukan penutupan tempat hiburan karaoke diseluruh Kabupaten Pamekasan secara permanen. Namun kenapa selama ini kembali marak beroprasi. Lantas fungsi Satpol PP selama ini kemana, dia digaji untuk menegakkan perda tapi kenyataannya apa?"
"Kami berharap pihak Satpol PP tidak hanya sekedar menggelar razia saja melainkan melakukan penutupan secara permanen dan memberikan sangsi tegas terhadap pengusaha tempat karaoke yang masih nakal beroprasi." pungkasnya.
Dia juga menambahkan kalau dalam waktu dekat ini tempat karaoke di Pamekasan masih beroprasi maka pihaknya akan sowan kepada para tokoh ulama yang ada di Pamekasan dan akan melakukan aksi besar-besaran.
"Dalam dekat-dekat ini kami akan terus memantau kalau masih ada tempat karaoke beroprasi dan tetap dibiarkan tanpa adanya penutupan secara permanen maka kami akan bertindak tegas, kami akan sowan terhadap para tokoh ulamak di pamekasan dan akan melakukan aksi" tutupnya geram.
Hingga berita ini diturun Kasi Penindakan Satpol PP Pamekasan, Ainur Rahman, masih belum bisa dimintai keterangan saat dikonfirmasi lewat telpon seluler, Selasa (15/10/2019).
(di2n/zai/an)
0 comments:
Posting Komentar