Salah satu pembudayaan lingkungan sehat yangd ilakukan Disdik melalui Bidang Pembinaan SMP adalah Lomba Lingkungan Sekolah Sehat (LLSS). Tahun ini, juara
Lomba Lingkungan Sekolah Sehat diumumkan. Pesertanya,
semua SMP Negeri dan Swasta di daratan lingkungan Disdik Sumenep.
Dalam
LLSS tersebut, Disdik melibatkan semua unsur terkait, dari Dinas
Kesehatan, dan Lingkungan Hidup. "Tim Juri dari berbagai unsur, " kata
Kabid Pembinaan SMP, Muhammad Saidi, di ruang kerjanya, "Dari Dinas
Kesehatan, Lingkungan Hidup, dan dari internal Disdik. Pengawas sekolah
juga terlibat di dalamnya."
LLSS tahun ini jauh lebih meriah dari pada tahun sebelumnya. Meski hanya diikuti SMP Negeri dan Swasta dari ?Daratan, tapi gaungnya lebih semarak. Tentu karena bersamaan dengan lomba lainnya yang mengngiring adanya budaya sehat pada LLSS, budaya lingkungan pada Lomba Adiwiyata, dan lomba karakter peserta didik pada Gala Siswa.
LLSS tahun ini jauh lebih meriah dari pada tahun sebelumnya. Meski hanya diikuti SMP Negeri dan Swasta dari ?Daratan, tapi gaungnya lebih semarak. Tentu karena bersamaan dengan lomba lainnya yang mengngiring adanya budaya sehat pada LLSS, budaya lingkungan pada Lomba Adiwiyata, dan lomba karakter peserta didik pada Gala Siswa.

LLSS
memang menjadi kegiatan rutin bidang SMP. Dan dari pantauan
PanoramaPagi, kegiatan tersebut mendorong terciptanya budaya sehat di
sekolah. Tapi sayangnya, untuk anggaran 2019 belum teranggarkan. Hal
ini dibenarkan oleh Kabid Pembinaan SMP, Muhammad Saidi. "Tahun depan
belum teranggarkan. Mungkin bisa disusulkan pada PAK," katanya singkat.
Dalam hal ini, Saidi tidak bisa lebih jauh menjelaskan alasan tidak
dimasukkannya LLSS ke dalam program kegiatan. "Kami hanya meunggu
dukungan semua pihak, termasuk DPRD," pungkasnya.
Untuk
tahun ini, juara LLSS: Juara I diraih SMPN I Gaapura, Juara II, SMPN I
Ambunten, dan Juara III SMPN I Guluk-Guluk. Sedangkan Juara Hara[an I
SMPN Bluto, Juara Harapan II SMPN I Kalianget, dan Juara Harapan III
SMPN 4 Sumenep. Penilaian LLSS tidak sama dengan omba Adiwiyata.
Indikator penialaiannya pun berbeda. "Sehingga bisa mungkin peserrta
Adiwiyata tingkat provinsi, atau bahkan nasional tidak menjadi juara
dalam LLSS. Hal itu dibenarkan oleh Tim Juri dari Dinas Pendidikan dan
Lingkungan Hidup. (For)
0 comments:
Posting Komentar