JOMBANG, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) telah dilalui secara nasional di Indonesia. Mulai dari SMP sampai SMA/SMK, dan MA. Panduan MPLS secara nasional mengacu pada Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016. Namun panduan MPLS dari tingkat lokal memiliki keberagaman pembentukan karakter calon siswa. Pastinya berbeda dengan pembentukan karakter pada masa MOS, bahkan yang lebih menyedihkan saat MOS sampai terjadi penculikan calon siswa keluar lingkungan sekolah.
Melihat langaung kegiatan MPLS di SMAN 1 Jombang, sangat berbeda dengan sebelumnya, semuanya diatur oleh pihak sekolah dan menempatkan guru untuk mendampungi kegiatan MPLS bersama OSIS dan memutus budaya senioritas yang kerap terjadi pembulian. Namun diterangkan Solahudin, Humas SMAN 1 Jombang, menyatakan bahwa kegiatan itu dilaksanakan pihak sekolah pada hari pertama dan penutupan, selanjutnya pada hari kedua, tiga dan empat dilaksanakan oleh pihak TNI/Polri. Jombang.
Dikatakan Solahudin calon peserta MPLS bisa beradaptasi dengan karakter SMA, pertama pengenalan wiyata mandala dan pengenalan lingkungan sekolah saat MPLS sesuai karakteristiknya. Yang kedua dengan materi yang diberikan okeh TNI/Polri dapat melahirkan karakter yang baik berupa disiplin dan bertanggung jawab.
"Pendidikan karakter telah dilaksanakan oleh pihak sekolah SMAN 1 kendati telah melaksanakan tingkat kedisiplinan dengan baik, tapi tidak semua dapat dikatakan disiplin karena beragam," ujar Humas SMAN 1 Jombang yang biasa disebut SMANSA, Rabu (18/7/2018).
Sementara ditegaskan Solahudin manakala terjadi insidential bagi siswanya di luar sekolah seperti terjadi tindakan kriminal, menurutnya kembali pada aturan. Dan ada tahapan-tahapan untuk memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar aturan di lingkungan sekolah. dedy mulyadi
0 comments:
Posting Komentar