(Foto: bagas/detak.com)
Pamekasan, detak.com-Al-Quran yang merupakan kitab suci kaum muslim diseruh dunia menjadi pedoman penganut agama islam. menjadi kebanggaan apabila menghafal kitab mukjizat Nabi Muhammad SAW yang isinya 30 juz itu. Seperti yang dilaksnakan oleh Pondok Pesantren Banyunyar kamis (26/05/2016) malam/malam jumaat, yang mengi'lan 8 santrinya sebagai penghafal Al-Quran di Masjid Pondok Pesantren Banyunyar Potoan Daya Palengaan Pamekasan.
Delapan santri itu ialah Syahrul Abidin (Bulangan Haji Pegantenan Pamekasan), Amin Rais dari Pagendingan Galis Pamekasan, Fauzi asal Bira Timur Sampang, Moh. Shobrun Adi Pratama, santri asal Samiran Proppo Pamekasan, Mohammad Noer alamat Palengaan Daya, Zainal Abidin alamat Batu Kaban Bangkalan, Hasimullah dari Tlambah Sampang, dan Zainul Fata, santri asal Bungbaruh Kadur Pamekasan.
Ustad Mahmud Hidayatullah selaku Ketua Markaz Dirosah Qur'aniyah (MDQ) mengatakan santri-santri yang di I'lan malam ini rata-rata menghafal sekitar 2,5 -3 tahun sedang metode yang diterapkan ialah santri diharuskan menyetor hafalannya Setiap hari sebanyak 1 halaman pada pagi hari, kemudian ditakrir pada malam hari. Setelah khatam, mereka pun harus melalui beberapa prosedur sehingga mendapatkan legalisasi untuk mengikuti i'lan.
"I'lan ini kami adakan setiap tahun dan biasanya usai i'lan ada hadiah umrah, tahun sekarangpun insyaAllah pasti ada juga hadiahnya" ungkap Ustad Mahmud kepada detak.com kamis, (26/05/2016)
Pamekasan, detak.com-Al-Quran yang merupakan kitab suci kaum muslim diseruh dunia menjadi pedoman penganut agama islam. menjadi kebanggaan apabila menghafal kitab mukjizat Nabi Muhammad SAW yang isinya 30 juz itu. Seperti yang dilaksnakan oleh Pondok Pesantren Banyunyar kamis (26/05/2016) malam/malam jumaat, yang mengi'lan 8 santrinya sebagai penghafal Al-Quran di Masjid Pondok Pesantren Banyunyar Potoan Daya Palengaan Pamekasan.
Delapan santri itu ialah Syahrul Abidin (Bulangan Haji Pegantenan Pamekasan), Amin Rais dari Pagendingan Galis Pamekasan, Fauzi asal Bira Timur Sampang, Moh. Shobrun Adi Pratama, santri asal Samiran Proppo Pamekasan, Mohammad Noer alamat Palengaan Daya, Zainal Abidin alamat Batu Kaban Bangkalan, Hasimullah dari Tlambah Sampang, dan Zainul Fata, santri asal Bungbaruh Kadur Pamekasan.
Ustad Mahmud Hidayatullah selaku Ketua Markaz Dirosah Qur'aniyah (MDQ) mengatakan santri-santri yang di I'lan malam ini rata-rata menghafal sekitar 2,5 -3 tahun sedang metode yang diterapkan ialah santri diharuskan menyetor hafalannya Setiap hari sebanyak 1 halaman pada pagi hari, kemudian ditakrir pada malam hari. Setelah khatam, mereka pun harus melalui beberapa prosedur sehingga mendapatkan legalisasi untuk mengikuti i'lan.
"I'lan ini kami adakan setiap tahun dan biasanya usai i'lan ada hadiah umrah, tahun sekarangpun insyaAllah pasti ada juga hadiahnya" ungkap Ustad Mahmud kepada detak.com kamis, (26/05/2016)
(Bagas/zaini)
0 comments:
Posting Komentar