Geliat Latihan Kerapan Sapi Di Desa Murtajih Pamekasan.

Detak, Pamekasan.
Akhir-akhir ini di Desa Murtajih kecamatan pademawu Kabupaten Pamekasan terkenal dengan aduan lari sprint sapi atau dikenal dengan Kerapan Sapi.

Kerapan sapi yang biasanya dilakukan dengan sapi ganda atau 2 ekor sapi yang di sprint adu kecepatan ke garis finish, tapi warga Murtajih memilih cara berbeda yakni kerapan sapi tunggal.

Awalnya, kerapan sapi tunggal hanya diikuti warga sekitar lapangan yang sengaja dibentuk untuk menyerupai arena balapan kuda. Bukan seperti lapangan kerapan sapi pada umumnya. Jadi bentuknya, luas dan panjang tidak sama dengan lapangan kerapan sapi ganda.

Namun lambat laun yang mulanya hanya uji coba terus mengalir bak air yang membuat masyarakat sekitar lebih antusia dengan kerapan sapi tunggal.

"Awalnya yah cuma satu dua yang ikut disini lama-lama malah lebih banyak yang minat dengan kerapan tunggal begini" ujar Mistar pemilik sapi asal kecamatan Proppo pamekasan.

Secara geografis Desa Murtajih masuk wilayah desa yang dekat dekat dengan kota Pamekasan. Jika perjalan melalui kota Pamekasan hanya sekitar 10 menit sudah sampai ke tujuan.

Desa berpenduduk sekitar 3000 orang ini terletak ditimur daya kota pamekasan. Jadi ketika ada pertandingan kerapan sapi tunggal riuh penonton bisa terdengar sampai ke alun-alun kota.

Kembali ke Kerapan tunggal, pemilik sapi berharap pemerintah juga bisa memperhatikan budaya baru ini agar juga bisa dikenal secara nasional layaknya sapi ganda.

"Berharap kejuaraan-kejuaraan seperti kerapan sapi ganda juga bisa difasilitasi oleh pemerintah. Misalnya seperti Gubeng atau piala kepresidenan" tmabah Yon.

"Biar msayarakat juga bisa semangat untuk merawat sapai-sapi tersebut. Apalagi kalau juara harganya bisa melangit" tambah bapak yang sudah 15 tahun merawat sapi kerap ini.

Dalam merawat, kata yon gampang-gampang sulit. "Jadi kita cuma butuh kunir, jahe dan soda. Tentunya juga telor agar pada saat dikerap tambah kencang" tambah Yon.
(Yan/tar)

0 comments:

Posting Komentar