Genangan Air Di Pasar Kolpajung Takterurus

Detak, Pamekasan.
Pasar Kolpajung Pamekasan yang merupakan pasar tradisional terbesar di sekitar kota Pamekasan tidak diurus dengan maksimal."Mestinya pemerintah tidak menutup mata terhadap genangan air yang menjadi pemandangan buram bagi pasar Kolpajung," terang Cahyadi Gazali, M.Pd. "Apa memang dibiarkan seperti ini (buruk)." pungkas Cah --panggilan akrab guru di salah satu SD ini.
Pasar yang menghasilkan lebih Rp 2 juta rupiah setiap bulan melalui retribusi jasa parkir tersebut mengalami becek bahkan berlumpur disekitar tempat parkir khusus roda empat.
Walaupun sudah lama terjadi, rupanya tidak membuat Dinas perhubungan Kabupaten pamekasan berbenah. Terbukti dimana-mana terjadi genangan air bila hujan turun. Pun begitu sisa air berupa lumpur.
Slamet, 38 tahun, warga kecamatan palengaan yang sehari-hari berdagang di dalam pasar ini sangat menyayangkan sikap Pemerintah daerah Kabupaten pamekasan, khususnya Dishub sebagai steckhoilder yang menbidangi masalah infrastruktur yang terkait tentang perhubungan darat. Khusnya kendaraan bermotor. "Padahal dari pasar ini saja, PAD sangat tinggi. Giliran ada kerusakan jalan di pasar ini dibiarkan begitu saja" ujar Slamet.
"Seharusnya Pemerintah sangat tanggap. Karena kalau becek orang-orang pada malas masuk ke dalam pasar. Soalnya kalau parkir mobilnya akan kotor" tambah Sunarto. (Yan/tar/mad)

0 comments:

Posting Komentar