DIBANTU PERSALINAN, MENGAKU BAYAR 1,3 JUTA!

Detak, Pamekasan
Adanya program pemerintah yang menggratiskan biaya persalinan bagi ibu hamil khususnya bagi keluarga miskin rupanya tidak bisa dinikmati oleh Ibu asal desa Larangan Badung Kecamatan palengaan Kabupaten Pamekasan.
Myd, 56 tahun, warga desa Larangan Badung mengatakan " mulanya kami mempunyai ponakan yang hamil tua untuk anak keduanya" kata Myd kepada detak jum'at (23/01/2015).
Setelah itu, lanjut Myd, kami menuruti permintaan keluarga untuk dibawa ke salah satu Bidan yang biasa membantu persalinan orang hamil.
"Akhirnya kami dibantu oleh bidan (I), namun informasi yang kami terima bahwa Ponakan saya tidak bisa dilahirkan secara normal. Harus dibawa ke Dokter" tambahnya.
"Setelah dilakukan tindakan, ponakan saya terus tidak bisa melahirkan disitu. Akhirnya kami meminta pertolongan kepada salah satu Dukun Kampung yang biasa membantu persalinan warga. Dan Alhamdulillah setelah itu Ponakan saya bisa lahir dengan normal dengan jenis kelamin Perempuan" beber Myd.
Penderitaan, Ponakan Myd, Nmh (30 tahun) tidak hanya pada saat berperang dengan maut karena mau melahirkan, rupanya, pihak Bidan yang membantu awal persalinan walaupun tidak sampai melahirkan tetap meminta biaya bantu persalinan sebesar Rp 1,3 juta. "Biaya tersebut saya tidak tahu untuk biaya apa? Tapi yang jelas kami diminta segitu" jelas Myd kembali.
Namun, karena keluarga belum punya uang sebanyak tersebut, keluarga Myd hanya memberikan sebesar Rp 400) " ya, karena kami belum punya uang, maka Bidan itukami kasih Rp 400 ribu dulu. Kurangnya kami masih belum bayar" lanjut myd.
Waktu terpisah, Sabtu (23/01/2015) bidan (I) yang diduga membantu persalinan Nmh tidak mengelak atau membenarkan terkaitan dengan pungutan tersebut. Bidan (I) hanya bisa memberikan penjelasan kepada Detak jika bisa ketemu di Puskesmas Palengaan. "Langsung berhadapan dengan saya sampean dengan keluargayang lahir hari dan jam saya tunggu di Puskesmas untuk lebih jelas" demikian bunyi pesan singkat dari Bidan (I).
Ketika bidan (I) dimintai penjelasan melalui SMS pula, dia enggan menjelaskan.
"Tak bisa, sampean dan keluarga Pasien kesini Puskesmas Palengaan" ketus bidan (I).
(Tim/Yan)

0 comments:

Posting Komentar