
Sumenep-- Sebagaimana diberitakan SUKSESI (Edisi 202 Minggu II/Januari 2015), yakni pada 29 Desember 2014 lalu, Bupati Sumenep, KH A Busyro Karim memberikan bantuan sebanyak 110 motor dinas yang diserahkan langsung kepada Pengawas TK/SD, Kepala UPT Pendidikan, dan Kasi di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh orang nomor satu di Sumenep itu di Gedung Korpri Sumenep.

"Perbuatan ini (pungli motor) sudah mencoreng citra dinas pendidikan di Sumenep yang mestinya memberikan tauladan yang baik. Saya berharap bapak bupati merespon kekotoran ini," kata salah seorang penerima bantuan yang enggan namanya dikorankan. Tidak hanya itu, selain dipungut liar sebanyak 110 Helm dan Jaket dari dealer motor tidak serahkan kepada para penerima bantuan motor alias ditilep tikus kantor. "Memang sepertinya ada tikus di Dinas Pendidikan Sumenep," celetuk yang lain.
Sementara, ketika dikonfirmasi Wartawan media ini Senin (12/1) Sekretaris Dinas Pendidikan Sumenep, Drs H. Kadarisman, M.Si menyangkal kalau dalam penyerahan bantuan motor bupati ini masih ada pungutan liar "Tidak benar itu bos, tidak ada pungutan liar dalam pemberian motor. Itu kan menjelekkan saya," kata Haji Kadar –panggilan akrab Sekretaris Dinas Pendidikan Sumenep. "Sudahlah jangan bikin berita seperti itu lagi," tambahnya.
LSM Lingkar Nurani mendesak agar kasus ini segera ditindaklanjuti oleh Bupati Sumenep agar segala bentuk penyelewengan di Bumi Sumekar ini tidak terulang. "kami berharap Pak bupati mencopot orang yang sering melakukan perbuatan korupsi," Pungkas Zuhri, Ketua LSM Lingkar Nurani, tegas. **( asm/sam)
0 comments:
Posting Komentar