Ketika bicara Keraton Sumenep atau kerajaan Sumenep pasti orang menerawang kepada Astah tenggih atau Asta tinggi.
Ya, Keraton Sumenep dengan Asta Tinggi bak mata uang yang kedua sisinya saling melengkapi. Tidak ada Keraton tanpa Astah Tinggi, begitupun sebaliknya! .

Sementara Asta Tinggi adalah tempat persemayaan terakhir atau makam yang dikhususkan bagi keluarga kerajaan yang wafat atau meninggal.
Asta Tinggi yang terletak sekitar 1 KM disamping barat dari pusat kota Sumenep ini tergolong tempat wisata Religi yang padat pengunjung. Diperkirakan ribuan peziarah tiap harinya mengunjungi tersebut.
" tiap harinya kadang 60 bus bahkan pernah lebih seratus bus" Kata Ahmad Sholeh, 60 tahun, salah satu penjaga Astah Tinggi yang sudah digelutinya lebih dari 20 tahun.
banyaknya peziarah, kata Sholeh mungkin ingin mengetahui dari dekat apa yang ada di dalam Astah Tinggi. "mungkin juga ada yang sekedar jalan-jalan. Tapi yang paling banyak adalah para wisatawan yang khusus untuk Ziarah kubur tentunya". tambah Pria Sederhana ini kemarin, (kamis/18/12/2014).
Luasnya area makam yang dihuni ribuan makam ini tentu saja harus diimbangi oleh banyaknya petugas . Mulai dari petugas penerima tamu atau Juru Kunci
lebih-lebih yang menangani masalah kebersihan. "jumlah ada 12 orang yang masuknya secara bergantian atau ship-shipan. Ada yang masuk pagi juga ada yang masuk malam" Ujar Sholeh.
Ada cerita menarik yang diceritakan oleh Bapak 2 putra ini. Bahwa semua petugas yang bekerja disana semuanya diberikan sawah untuk dikelola yang jumlahnya berbeda-beda. "ada yang 2 hektar ada yang 3 hektar. Pokoknya setiap orang minimal 1 hektar maksimal 4 hektar" Pungkas Sholeh (yan)
0 comments:
Posting Komentar