Mantan Kepala BIN Hendropriyono Masuk Tim Sukses Jokowi-JK

JAKARTA -- Partai koalisi pendukung calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla mengangkat mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono menjadi salah satu anggota tim pemenangan. Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan pengangkatan itu sudah melalui pertimbangan yang matang.

"Tim kampanye nasional kan pertimbangannya kan taktik dan strategis. Memperhitungkan slot analisis soal kekuatan, kelebihan Jokowi-JK. Dan juga yang jadi ancaman. Mengukur juga analisa kekuatan, kelemahan kubu Prabowo-Hatta," kata Basarah saat ditemui di Gedung DPR, Senin (26/5/2014).

Dia mengungkapkan dengan latar belakang militer serta mantan Kepala Intelijen negara, sosok Hendropriyono cocok untuk rekruitmen dalam tim kampanye nasional. Apalagi mengingat kubu lawan terdapat capres Prabowo Subianto yang berlatar belakang militer pula.

"Karena kalau nanti ada gerakan intelijen maka kita juga perlu ada kontrak intelijen. Gerakan kontrak intelijen ini mau tidak mau yaitu salah satu intelijen terbaik yang dimiliki Indonesia adalah Hendropriyono," sebut Anggota Komisi III DPR itu.

Lanjutnya, disinggung latar belakang Hendropriyono yang berpotensi menjauhkan PDIP serta parpol koalisi dengan kalangan aktivis HAM, dia menepisnya. Menurutnya, tidak ada masalah berarti dalam sosok Hendropriyono terkait pelanggaran HAM di masa lalunya. Justru dia membandingkan kubu lawan yang memiliki capres dengan anggapan pelanggaran HAM berat di masa lalunya.

"Aktivis harus melihat proporsional. Kita butuh figur Hendropriyono untuk di tim pemenangan. Bukan sebagai capres. Beda dong sama capres yang indikatornya diduga melanggar terus dipecat dari kesatuannya dan visanya ditolak Amerika," ujarnya.

Menurut Basarah kalau pun Hendropriyono ada catatan di masa lalunya, hal itu tidak bakal mengganggu fokus kerja tim pemenangan Jokowi-JK. Namun, perlu dipertegas kalau sejauh ini Hendropriyono belum memiliki status bersalah terkait pelanggaran masa lalu.

"Belum ada hukum yang menyebabkan dia bersalah. Jadi kita tidak mempersoalkan latar belakang pribadi yang meliputi anggota tim dalam proses kampanye nasional. Karena kita tidak mungkin mencari orang suci di republik ini," ujarnya.

Adapun Hendropriyono masuk sebagai tim pengarah pemenangan Jokowi-JK bersama sejumlah tokoh seperti Puan Maharani, Hasyim Muzadi, Sutrisno Bachir, Pramono Anung, dan Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan.

(dtc/dan/bin)
BeritaLima Cyber Media Group » www.beritalima.comwww.sumateratime.comwww.satuwarta.comwww.caleg-indonesia.comwww.ipppk.comwww.potretdesa.com

0 comments:

Posting Komentar